PENGENDALIAN DAN KENDALI MANAJEMEN
Struktur sistem pengendalian manajemen
merupakan komponen-komponen yang berkaitan dengan lainnya yang secara
bersama-sama membentuk sistem. Setiap komponen dalam struktur memiliki fungsi
tertentu untuk mencapai tujuan sistem. Struktur yang sehat adalah struktur
sistem yang setiap komponennya didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan
bisnis yang akan diterapi sistem tersebut. Struktur sistem pengendalian
manajemen diperlukan oleh organisasi perusahaan karena menuntut semua
perusahaan yang memasuki lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk
bersaing. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam lingkungan
bisnis yang kompetitif, organisasi perusahaan tidak cukup hanya mampu menjadi
pencipta kekayaan (wealth-creating institution) namun, dituntut untuk memiliki
kemampuan jauh lebih dari itu, perusahaan dituntut untuk menjadi institusi
pelipatgandaan kekayaan (wealth-multiplying institution) untuk itu, manajemen
perlu memanfaatkan sistem manajemen yang khusus didesain untuk tujuan pelipatgandaan
kekayaan.
Permasalahan yang timbul dalam
implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat
diidentifikasikan sekarang ini adalah terletak pada kelemahan struktur dan
kelemahan proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan
sistem kemungkinan karena strukturnya tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi
perusahaan, dapat juga terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen tidak
tercapai karena proses sistem pengendalian manajemennya lemah. Dampak yang
timbul dikarenakan perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem pengendalian
manajemen antara lain organisasi perusahaan akan kesulitan menghadapi berbagai
perubahan tajam radikal, konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi
tidak akan jalan dan tidak dapat membuat berbagai perencanaan, tidak dapat
memprediksi target organisasi ke depannya. Untuk menghadapinya diperlukan
struktur sistem pengendalian manajemen dimulai dari pengamatan dan
pengindetifikasian memacu perubahan (change drivers) yang berdampak terhadap
karakteristik lingkungan yang akan dimasuki perusahaan.)
Perencanaan dan kendali manajemen sangat
penting bagi perusahaan (dalam hal ini perusahaan multinasional). Namun ada
variabel-variabel yang memperumit keputusan manajemen, yaitu pengurangan dalam
hambatan perdagangan nasional terus menerus, mata uang yang mengambang, resiko
kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan
dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku bunga dan pengaruh harga
komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal
perusahaan. Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi membuat
perbedaan nasional dalam praktek akuntansi manajemen menjadi semakin sempit.
Tekanan tambahan antara lain mencakup perubahan pasar dan teknologi,
pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta koordinasi operasi
global melalui joint venture dan kaitan strategis lainnya.
Dalam melakukan kendali manajemen
perusahaan memerlukan alat perencanaan yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor
yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan
internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali kesempatan dan
tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP yang
menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan
operasi perusahaan. Akuntan juga dapat membantu para perencana perusahaan untuk
memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan perencanaan strategis.
Kemudian, keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang
sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Resiko
investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah.
Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu
kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang
diusulkan. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, resiko
nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam
pengalihan laba ditahan, dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Adaptasi
(penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi
tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran; (1) menentukan
pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional, (2) mengukur
ekspektasi arus kas, dan (3) menghitung biaya modal perusahaan multinasional.
Seorang manajer harus mengetahui empat menentukan
tingkat pengembalian yang relevan untuk mengalisis kesempatan investasi asing.
Namun tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang: proyek
luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua sudut pandang ini
dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal, yaitu pembatasan oleh
pemerintah atas repatriasi laba dan modal; biaya izin, royalt, dan
pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban
bagi anak perusahaan; perbedaan laju inflasi nasional; dan perubahan kurs
valuta asing; dan perbedaan pajak.
Manajer keuangan harus memenuhi banyak
tujuan dengan memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor di
organisasi dan di lingkungannya. Jika suatu investasi asing tidak menjanjikan
pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari
pengembalian yang diperoleh pesaing lokal, maka pemegang saham induk perusahaan
akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan lokal. Bagi manajer
perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing
merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada
proyeksi penjualan dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak
lokal juga sama-sama diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan
yang harus dipertimbangkan, yaitu; (1) arus kas proyek vs induk perusahaan, (2)
arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan, (3) pendanaan yang
bersubsidi dan (4) resiko politik.
Proses ini juga harus mempertimbangkan
pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian
mata uang asing. Sumber utama arus kas induk meliputi pinjaman dari induk
perusahaan, dividen, biaya lisensi, beban overhead, royalty, harga transfer
untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk perusahaan, dan estimasi nilai
akhir proyek. Pengukuran arus kas ini memerlukan pemahaman atas perbedaan
akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, laju inflasi, dan kurs
potensial masa depan serta perbedaan pajak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar